Header Ads

Transmisi Emosi

 

        


 

Jika ada orang marah-marah, lalu kita membalasnya dengan kemarahan pula. Maka, yang terjadi selanjutnya adalah keributan. Ini sering terjadi di sekitar kita. Maka, di sini kita tidak hanya akan belajar managemen marah, namun juga membiasakan dalam laku ketenangan dan keheningan hati.

Ibarat minuman bersoda, ketika dikocok dan dibuka penutupnya, maka minuman itu akan tumpah-tumpah dan berceceran. Namun jika penutup botol tetap terjaga, maka aman-aman saja. Marah perlu dikendalikan agar tidak terjadi hal-hal yang lebih parah lagi. Seumpamanya mengeluarkan kata-kata kotor, sumpah serapah, dan bentakan-bentakan yang menyakitkan hati. Jika nafsu akan marah itu terus diumbar, maka seseorang yang sedang terjangkit marah itu akan merusak barang-barang, membanting barang-barang, membanting pintu, bahkan bisa jadi menyakiti secara fisik. Ini tidak boleh terjadi karena di luar kontrol kesadaran. Setelah marah itu reda, pasti kita akan kecewa karena marah telah menghancurkan persahabatan dan relasi yang terjalin. Marah hanya merugikan diri sendiri.

Saat seseorang itu marah, tekanan darah dan denyut jantung tambah tinggi, gelombang otak memuncak tak terprediksi, orang itu pun bertingkah di luar akal sehat. Seseorang yang terbiasa dengan temperamen marah, maka bisa dikategorikan sebagai penyakit mental disorder seperti bipolar dan beberapa diagnosa lainnya. Orang marah itu dominan sifat kasarnya daripada belas asihnya. Dia tidak memikirkan perasaan lawan bicaranya, apakah melukai hati atau tidak.

Hak berekspresi di ruang publik di junjung tinggi. Namun bukan berarti marah didukung. Berekspresilah secara sehat dan positif. Marah merupakan sifat yang tidak baik dan tidak menyehatkan baik bagi organ tubuh maupun dalam hubungan bermasyarakat. Gantilah marah dengan ekspresi-ekspresi yang estetik. Umpamanya jika perasaan kita sedang tidak enak, atau kita lagi kesal dengan orang lain, maka kita bisa memainkan alat musik untuk menyalurkan emosi itu. Kita bisa bermain game yang mengasyikkan untuk mengusir sifat yang kurang baik dan merugikan itu. Kita bisa melukis dan menulis agar perasaan berganti menjadi lebih bahagia, hening, dan ceria. Olahraga juga bagus sebagai pengalihan kekesalan dan marah. Jika sudah terbiasa, maka kita akan menyukai aktivitas-aktivitas yang positif itu.

Marah akan mudah menyebabkan tekanan darah tinggi. Pembuluh dan syaraf-syaraf menjadi tegang. Orang yang marah juga beresiko tinggi mengalami serangan jantung.  Jika marahnya sampai meluap-luap dan diumbar maka bisa rentan stroke / pecahnya pembuluh darah di otak. Marah akan menyebabkan beberapa gangguan seperti mag di perut, mudah sakit kepala, susah tidur, kekebalan tubuh lemah, stress dan gangguan kecemasan.

Yang lebih mengkhawatirkan lagi, sering marah beresiko penuaan dini. Otot-otot di wajah menjadi lebih mudah keriput. Orang yang marah menjadi produksi hormon kebahagiaannya (serotonin) berkurang, berganti hormon stress ( kortisol ). Saat marah akan terjadi konslet pada kelistrikan sel-sel syaraf, hal itu mengakibatkan neuron mati di beberapa titik dan menyebabkan kerja syarafnya tak normal. Alhasil, orang yang sering marah metabolisme tubuhnya tidak normal. Sel-sel tubuh mudah krenasi/ penyusutan, jadi mudah menua. Contohnya rambut jadi mudah beruban, wajah terlihat lebih tua, dan energi tubuh untuk beraktivitas berkurang.

 


Managemen Marah

Bagaimana managemen marah ? Marah bisa dideteksi dan dihindari sejak dini. Ini memerlukan keterampilan untuk mengolah rasa dalam diri. Caranya tebarkan kebahagiaan di sekitar kita, alhasil potensi kemunculan marah pun menjadi nihil atau tidaka da sama sekali. Senyuman juga mendorong hormon kebahagiaan diproduksi, meremajakan sel-sel sehingga awet muda. Pikiran yang hening dan tenang juga akan membuat seseorang menjadi bahagia, stabil, tidak mudah sakit , dan awet muda. Pikiran yang positif juga akan menyeimbangkan metabolisme dalam tubuh. Jika kita berpikiran negatif, maka itu akan mempengaruhi kerja sel terutama proses transkripsi yang terjadi pada gen manusia. Orang yang berfikir positif akan lebih awet muda dan bahagia. Orang yang berfikir ringan dan sederhana jauh akan lebih fleksibel dan hemat energi daripada orang yang berpikir rumit.

Dalam agama sudah diterangkan secara jelas dan detail bagaimana mengontrol marah itu. Pertama-tama yaitu berusaha menyadari dan mengontrol kesadaran kita dari pengaruh luar yang di luar kontrol kita. Menyadari diri kita seutuhnya, menyadari nafas. Kemudian mulai mengerem ucapan dan tindakan kita dengan cara diam dan menjaga lisan. Tidak melanjutkan marah kita lagi sehingga kekacauan tidak semakin parah lagi. Kemudian jika sedang berdiri maka duduklah. Jika sedang duduk, maka berbaring dan tidurlah. Hal itu digunakan untuk merelaksasi otot-otot syaraf kita. Jika masih saja bereaksi, maka bisa dicoba wudhu atau mandi untuk mendinginkan tubuh kita. Bersuci juga bisa untuk menjernihkan, membeningkan, dan menetralkan akal dan hati kita sehingga bisa terhindar dari rasa marah.

 


 

Keterampilan Olah Pikir dan Rasa

Keterampilan dalam olah pikir dan olah rasa memang perlu dilatih oleh setiap individu. Karena di bangku sekolah kurang diajak mengenali dan mengidentifikasi mana akal, mana hati, mana nurani, mana jiwa, mana sukma, mana imajinasi. Keilmuan zaman ini serba kurang dalam menganalisis dan mengidentifikasi masing-masing kekayaan pribadi manusia. Jika kita sudah menguasai dan bisa mengendalikan unsur-unsur di atas, maka kita bisa belajar ilmu pengetahuan dengan lebih mudah dan berlaku menjalankan tubuh ini diniatkan untuk beribadah secara lebih mudah.

Kita perlu pintar-pintar mengosongkan ruang akal dan hati kita agar tidak banyak program kerja yang dijalankan. Satu atau dua soal saja. Jangan isi banyak-banyak akal dan hatimu oleh dunia, nanti malah makin sulit memecahkan hal duniawi maupun ukhrowi. Dengan menjaga pikiran dan hati yang hening justru akan menambah kefokusan dan kekhusyukan kita menghadapi persoalan. Alloh telah membekali diri kita dengan organ-organ yang canggih dan beraneka ragam fungsinya. Tidak hanya fungsi material semata, namun fungsi metafisik juga untuk mencium dan menerawang ruang jiwa. Jaga selalu kebersihan berfikir, kebersihan hati dari sesuatu yang membuatnya keruh dan terkontaminasi. Jaga selalu kesucian jasad/ tubuh kita dengan selalu membasuh diri dengan wudhu tidak harus ketika mau sholat saja. Jaga selalu kesucian tutur kata kita agar yang keluar dari diri kita hanya yang bersih bersih saja. Memikirkan yang bersih, merasakan hati yang bersih, mensyukuri suasana dan segala sesuatu yang hadir pada kita, mengucapkan sesuatu yang bersih, perilaku tangan dan kaki yang bersih, penglihatan mata yang bersih, maka jiwa akan bahagia dan cemerlang.

 


Pelajaran Simpati dan Empati

Apakah sama emosi dengan marah ? Tidak sama. Kalau emosi adalah beragam ekspresi yang diungkapkan oleh tubuh. Ada enam emosi utama, yaitu senang, sedih, marah, takut, kecewa, risih. Kalau marah hanyalah satu dari sekian banyak emosi yang dimiliki oleh tubuh. Emosi adalah respon dari dalam tubuh berupa ragam perasaan yang ingin diungkapkan. Emosi perlu diaktualisasikan agar sehat lahir dan batin.

Dalam mencurahkan emosi, kita mengenal yang namanya simpati dan empati. Simpati adalah perasaan peduli yang dipendam individu, yang dihayati individu dan perasaan tertarik untuk melakukan sesuatu yang positif bagi orang lain. Empati yaitu perasaan simpati yang sudah diwujudkan dengan tindakan atau ucapan sesuatu pada orang lain. Empati merupakan pelajaran hidup yang penting, namun di dalam ruang keluarga dan bangku sekolah dari TK-sampai perguruan tinggi juga kurang ditekankan pembelajaran empati ini melalui tindakan dan praktek nyata. Contohnya belajar memberikan suatu hadiah pada orang lain, meminjamkan alat tulis, memberi bantuan sembako pada fakir miskin, dan memberi ucapan selamat atau mengungkapkan perasaan cinta pada orang lain. Pelajaran empati masih menjadi hal tabu di keluarga maupun sekolah. Bahkan ada yang mengajari anaknya untuk pelit dan tidak berbagi atau bersimpati dengan kesusahan orang lain. Hidup di zaman modern ini malah semakin membudaya sikap egois, individualistik, dan kikir. Generasi bangsa masa depan diharapkan memiliki jiwa yang luas, jiwa yang kosmopolit, dan tidak mudah bertengkar menyikapi perbedaan. Anak bangsa ke depannya diharapkan memiliki karakter yang progresif, cemerlang akal budinya, bagus akhlaknya, dan pintar dalam menyelesaikan persoalan dengan bijak.

 

Keluar dari Kebuntuan Hidup

Bagaimana menyikapi kebuntuan berpikir ? Keterampilan berpikir nampaknya sederhana tapi berpengaruh besar pada cara orang menyelesaikan masalah hidupnya. Orang yang pikirannya sempit dan dangkal, hatinya sesak, ada yang sampai mengakhiri hidupnya karena tidak memiliki keterampilan berpikir. Jadi keterampilan berpikir yang cerdas sangat penting kita tekankan di sini. Kita kenalkan bagaimana cara membuka selubung kebuntuan berpikir dan kesempitan peluang tindakan agar terhindar dari pilihan-pilihan yang ceroboh dan bisikan setan. Kita harus waspada dari tipu daya syeithan yang terbersit/ terlintas di pikiran kita. Memang syeitan mainnya hanya di frekuensi itu, kita bisa mendeteksinya dan tidak harus mengikuti hal itu. Kita bisa melatih keterampilan berfikir kita untuk meloncati tipu daya itu dan bahkan melesat naik, dan dengan keterampilan berpikir bisa mencari jalan cepat yang baik untuk menggapai kesuksesan. Namun itu bagi yang sudah expert/ perlu latihan lebih dulu untuk membuka selubung kebuntuan berfikir.

Langkah pertama yaitu kita hanya perlu mendengarkan intuisi yang positif. Tuhan sudah membekali kita intuisi dan indera yang bisa menangkap stimulus-stimulus kebaikan. Pegang satu stimulus kebaikan lalu jalankan. Cukup satu saja intuisi kebaikan yang kita butuhkan, untuk kita dapat bergerak. Kita tidak perlu banyak-banyak ide/ inspirasi kebaikan karena nanti malah membingungkan dan tidak jadi ke tahap tindakan. Satu saja dikerjakan dulu, yakin melangkah di jalan itu, niscaya nanti pintu-pintu kebaikan yang lainnya akan terbuka juga. Dengarkanlah dan peganglah selalu ‘bisikan malaikat’ yang baik bagi kita. Meski berat dan meski jalannya ibarat hanya secuil sepetak jalan, meski jalan kebenaran itu terjal dan berliku, tapi jalankan dulu. Tuhan pasti akan menjemput dan menggandeng kita jika kita lapang dada dan sabar dalam menjalankannya. Pasti Tuhan nanti memberikan jalan kebaikan lagi, jika jalan satu tersebut sudah kita laksanakan dan kita lalui. Jika level/ kapasitas kita mencukupi, maka Tuhan bisa saja membukakan beberapa jalan sekaligus. Jika indera dan intuisi kita semakin terlatih, maka kita dengan gampangnya akan bisa menangkap peluang-peluang kebaikan itu.

Analogi ini berlaku juga bagi jalan rezeki seseorang. Lakukan satu dulu peluang potensi rezeki yang memungkinkan untuk dikerjakan. Lakukan dengan rutin dan istikomah, sampai Tuhan membukakan jalan-jalan rezeki yang lain. Tidak harus semua pintu rezeki itu terbuka, cukup satu pintu jika Alloh sudah meridhoi pasti akan menghasilkan. Tidak harus semua usaha, tidak harus menguras energi secara berlebihan, dan tidak harus muluk-muluk. Jalani satu dulu, tekuni meski jalannya reot dan susah, berat dijalaninya, nanti Alloh pasti akan menurunkan bala bantuannya. Hal ini sangat logis, contohnya jika kita menelateni satu usaha misal berdagang, jika ditelateni terus pasti kita akan punya relasi/ kenalan. Kita juga akan melihat di pasar peluang-peluang baru. Kita akan bertemu orang-orang baru yang punya kebutuhan dan permintaan tertentu. Dari situ, akan terbuka transaksi baru dan peluang-peluang baru untuk kehidupan yang lebih baik.

 


Pentingnya Tahu Frekuensi Gelombang

Sebenarnya, di sini saya ingin mengangkat tentang Frekuensi. Setiap gerak dan gerik tubuh kita mengeluarkan frekuensi, ketukan, dan getaran tertentu. Coba kita melihatnya dari atas jagat raya yang terus meluas ini. Matahari dan galaksi-galaksi mengeluarkan frekuensi. Bumi juga punya frekuensi endogen dari dalam bumi. Tanaman maupun proses metabolisme di dalamnya mengirimkan frekuensi. Denyut jantung dan nadi juga mempunyai frekuensi dan gelombang. Sinyal-sinyal listrik dari sel-sel syaraf kita juga memendarkan frekuensi. Gaya bicara setiap orang juga melontarkan frekuensi yang diterima baik secara sadar maupun bawah sadar lawan bicaranya. Sehingga mengeluarkan respon tertentu. Permohonan, ucapan tegas, ucapan terbata, maupun doa-doa memiliki tingkat frekuensi yang berbeda. Orang yang santai dengan orang yang marah pun akan mentransfer frekuensi yang berbeda, sehingga berpengaruh terhadap diri subjek tersebut maupun lawan bicaranya.

Marah akan mentranmisikan frekuensi yang mengundang penyakit dalam tubuh seperti serangan jantung, dan darah tinggi. Marah juga akan merusak gelombang otak dan sel-sel syaraf yang bekerja jadi redup dan mati. Sehingga orang yang marah cepat tua dan cepat beruban kepalanya. Pikiranpun penuh dan sesak sehingga memutuskan sesuatu kurang bijak. Didengar orang lain apalagi anak-anak juga tidak baik karena akan bervibrasi atau ikut tertular frekuensinya. Ikut bergetar dalam tubuh pendengarnya sehingga memunculkan reaksi yang bermacam-macam, baik ikut-ikutan marah atau mendinginkan suasana.

Bagaimana agar tidak tertular marah ? Ketenangan batin sangat diperlukan di sini. Tubuh terbiasa tenang menghadapi segala situasi dan kondisi. Tidak mudah reaksioner/ gegabah dalam menerima sesuatu. Difilter atau ditunda dan difikirkan dulu reaksi yang tepat dan cara penyelesaian masalahnya. Orang yang marah ketemu orang yang marah frekuensinya akan saling bertabrakan keras, sehingga akan berkonfrontasi dan terjadi keributan.

 

Studi Kasus

Contoh kasus yang nyata misalnya saat terjadinya kecelakaan. Jika antarpengemudi saling menyalahkan dan maju dengan muka geram (mbesengut), maka yang terjadi adalah adu mulut. Namun jika terjadi kecelakaan dan disikapi dengan senyuman, maka senyuman akan mengirimkan frekuensi yang positif. Maka yang terjadi, orang tersebut tidak akan saling menyalahkan. Malah akan saling menolong satu sama lain. Saling meminta maaf satu sama lain. Saya pernah kejadian kecelakaan di Jogja, di perempatan, saling laju keras. Tiba-tiba tubuh sudah terpelanting di bibir jalan dan pengemudi lainnya ikut jadi korban. Lalu saya tolong teman saya, dan kami pinggirkan yang terluka. Kami menolong dengan senyuman dan keramahan bak komunikasi dengan bayi. Kemudian saya belikan minum teh panas satu-satu agar kesadarannya kembali normal. Alhamdulillah, yang ada malah kami antar sesama korban saling bantu-membantu dan kami dibayarkan berobat sampai sembuh. Meski teman saya sampai luka jahit, tetapi kami tidak pernah saling menyalahkan dan saling membantu kesembuhannya. Kami pun berpisah baik-baik dan bertukar nomor telepon.

 


Reseptor dan Detektor

Sebenarnya tubuh kita dibekali reseptor dan detektor sejak lahir. Reseptor itu untuk mengenali rangsangan inderawi yang masuk, seperti panas-dingin-tekanan-suara-gelombang-visual-aroma-rasa. Itu yang dipelajari dalam biologi berkenaan dengan tubuh fisik. Namun tahu tidak jika tubuh kita juga dibekali detektor untuk mengidentifikasi hal-hal metafisik ? Panca indera tadi sebenarnya hanyallah gambaran untuk kita semakin mengenal ke dalam diri kita. Di dalam kedalaman diri ada detektor untuk mengenali halusinasi/ bisikan halus dari luar diri kita yang masuk ke dalam diri. Alat itu bernama akal pikiran. Jika kita kenali dan identifikasi lebih dalam , ada suara dalam diri kita yaitu keinginan buruk, dan keinginan baik. Itu kita identifikasi betul jangan sampai lepas. Detektor akal pikiran mampu mengklasifikasi itu suara dari dalam diri, atau dari setan yang bermaksud menjerumuskan kita, atau bisikan baik dari malaikat. Kita harus pintar-pintar memilihnya, akal juga harus dibimbing dan dirawat agar tidak berfikir liar sesukanya sendiri. Akal perlu dibersihkan dari kecenderungan berfikir kotor dan buruk tanpa kita sadari. Harus belajar awas untuk mendapatkan keterampilan ini.

Keterampilan kedua yaitu mendeteksi rasa. Detektor ini adalah hati untuk mengukur ada hasutan buruk atau ajakan ke kebaikan. Suaranya sangat halus sekali, jadi kadang mengecoh kita. Bisikan itu tidak harus dari manusia yang berwujud, itu bisa dari pengalaman rasa kita terhadap sesuatu, yang memunculkan respon tertentu secara tidak sadar. Koreksilah jika kurang tepat dan persis yang bijak. Berbagai penyakit hati perlu disapu bersih karena menumpuk saat kita belum menyadarinya. Penyakit hati itu seperti iri dengki, tajassus (mengguncing orang dalam hati), sombong dalam hati, merasa paling benar sendiri (egois), buta hati / apatis terhadap orang yang membutuhkan bantuan, memiliki perasaan yang buruk terhadap takdir.

Penyakit akal pikiran sendiri contohnya overthinking / berfikir berlebihan terhadap sesuatu, berfikir buruk, memikirkan keburukan orang lain, depresi ada rekaman-rekaman kejadian buruk dalam pikiran kita, itu juga harus disembuhkan. Takut dan cemas berlebihan terhadap sesuatu yang belum ada/ belum kejadian, itu aneh tapi nyata dirasakan. Juga ada orang yang merasa paling pintar sendiri. Jika berlarut-larut dan tidak disembuhkan, bisa menjadikan penyakit mental. Orang yang berpenyakit mentalpun harus tetap Optimis sembuh yaitu dengan memperbaiki mindsetnya berfikir. Bukan kita yang mengikuti jalannya pikiran, nanti capek kita. Tapi pikiranlah yang harus mengikuti kita, kita bimbing, kita rawat, karena ia adalah anugerah Tuhan yang indah dan aset hidup yang kita miliki.

Di sini saya tekankan untuk diri saya sendiri dan kawan-kawan yang mau mendengarkan, pentingnya merawat kesehatan jasmani dan hati kita. Kedua-duanya sangat penting dan satu kesatuan. Ruhani tak bisa jalan tanpa fisik ragawi yang sehat. Begitu pula, kita tak bisa bekerja normal jika ruhani kita terganggu. Ada kalanya kita fokus, adakalanya kita bersantai menikmati hari. Jasmani perlu olahraga agar kesehatan tubuh menjadi prima. Ruhani juga perlu senantiasa berdzikir agar selalu ingat sangkan paraning dumadi (dari mana asal muasal kita-akan kemana tujuan kita). Keduanya itu adalah oli/pelumas bagi tubuh kita agar tubuh kita selalu sehat lahir batin, renewal (pembaruan) dan rejuvenation(peremajaan) spirit dan semangatnya agar tetap melangkah dan berjuang sampai kebahagiaan itu menampakkan diri secara nyata dan dinamis.

Saya bersyukur bisa menulis surat ini dengan lancar dan mengalir.


            Ditulis pada 12 November 2022 

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh klosfoto. Diberdayakan oleh Blogger.